Assalamualaikum wr wb
Seharusnya kemarin malam saya publish tulisan ini, tapi apadaya karena kemarin perjalann pulang kami dari Cimahi ke Cikarang cukup melelahkan akhirnya saya putuskan untuk menulis pagi ini saja, selepas shaur.
Belajar komunikasi produktif sama artinya belajar memahami pasangan. Sebenarnya tidak ada yang perlu di khawatirkan soal komunikasi antara saya dengan pasangan, karena kami sudah biasa bercerita ini dan itu, semuanya. Nah yang menjadi kendala biasanya saat diantara kami sedang lelah atau kesal, ya jadi komunikasi yang ada tidak semulus biasanya, ada saja misunderstanding dan lainnya namun itu tidak pernah berlangsung lama. Paling hanya hitungan jam setelah itu kami kembali mesra lagi. #eaak
Komunikasi produktif yang terkadang saya agak kurang menganalisanya ternyata perdampak positif pada pasangan, yah saya emang agak ga peka soal analisa hal hal yang bersifat harian dikerjakan namun ternyata pasangan saya lebih peka, mungkin karena FOR dan FOE Suami saya ini dulu lebih sering memahami orang secara kuliah ANTROP hahah
Jadi, pada saat perjalanan pulang di Bus Primajasa saya sempat mengeluhan ke suami " duh belum ngerjain tugas , belum menganalisa komunikasi produktif ". Suami menyangkal dan mengatakan bahwa saya sudah melakukan komunikasi produktif tapi memang saya tidak menganalisa itu, lalu apa yang dimaksud suami?
Ternyata,,
Soal tidur, wkkwkwkw
simple ya,, komunikasi yang saya utarakan terkait choose the right time. Jadi begini ceritanya,
Hari minggu kemarin selepas sahur sholat dan lainnya saya memang sengaja tidak tidur kembali, kenapa ? karena bawaanya lemes , jadi saya lebih memilih untuk tidur nanti sekitar jam 9-10 an. Nah selama waktu selepas sahur saya masih asik dengan menulis (padahal ngerjain tugas sih) dan mengedit blog saya yang kemarin masih acak acakan. Sebenarnya kepaksa rapihin blog karena ditantang Pak Suami untuk mencantumkan blog ini di media sosial. hahha. btw saya sudah mencantumkan di bio Instagram ya,, wkkw
Lanjut ya,, nah Pak Suami selepas solat subuh dan ngaji ada di kamar, sementara saya mengerjakan di ruang tengah, saya kira Pak Suami tidur karena saya sengaja menutup pintu kamar. Ternyata sekitar jam 8 nan saya buka pintu kamar Pak Suami malah main handphone, Saya tanyakan mengapa tidak tidur? Pak Suami menjawab tadi bisa tidur sebentar tapi karena terdengar suara mesjid yang sedang ada ceramah jadinya kebangun (suara mesjid memang cukup jelas kalau ke rumah). ooh begitu ,, saya lanjut ke laptop karena blog belum selesai dan saya maish cari tutorial soal blog ini itu dan suami masih main handphone sambil brwsing soal kamera.
Sekitar jam 9 saya biarkan laptopnya saya lanjut nyapu sebentar , saya juga sebenarnya sudah mengantuk, karena pada saat nyapu saya sudah menguap. setelah nyapu saya kembali ke laptop tapi sudah ga kuat, dan saya lihat Pak Suami juga asa lemes hahahah. Akhirnya saya inisiatif ajak dia tidur sebentar. Saya ajak dan dia mau, nah ini yang menurut saya komunikasi choose the right time yang tidak saya sadari namun berefek lebih ke Pak Suami.
Pak Suami mengatakan di sore hari nya, " Untung kamu tadi ngajak tidur sebentar (tidur kami hanya dari jam 9 nan- 11 an)" , Pak Suami ngerasa badannya lebih baik (lebih enakan) pasca tidur dan tidak terbanyangkan kalau tidak tidur lalu kami pulang ke Cikarang akan seperti apa badannya rasanya.
So simple kan ya ?
Nah itu yang saya rasakan, saya ga terlalu kepikiran kesana tapi Pak Suami merasakan efeknya yang luar biasa buat dia, karena kalau buat saya sih ga ngefek banyak mau tidur atau ga. hahaha
Dari situ saya ambil kesimpulan, komunikasi produktif itu bukan hanya soal pemilihan kata , intonasi atau kejelasan kata. Tapi komunikasi juga bisa dilihat saat kita melihat gestur pasangan kita, kita memahami apa yang dibutuhkan pasangan kita, dan disitulah komunikasi terbentuk.
aaaahh,, semakin merasa beruntung ikutan kelas bunsay (padahal dulu jiper dan ga pede wkkwk)
Salam
Aghnia
#level1
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar